Resensi Buku “AGAMA NU” UNTUK NKRI

Judul               : “AGAMA NU” UNTUK NKRI
Pengarang       : Ahmad Baso
Penerbit           : Pustaka Afid
Tahun Terbit    : 2013
Tempat Terbit  : Jakarta
Tebal               : 325 Halaman

Apa itu Agama NU? dalam buku ini akan membuat para pembaca lebih mengenal apa itu “Agama NU” dan lebih faham bagaimana betapa gigihnya pergerakan NU untuk Indonesia dari era penjajahan sampai sekarang. Dalam buku ini menjelaskan betapa pentingnya NU untuk masa depan bangsa ini, karakter populisme dan kebangsaan yang ditunjukan Nahdlotul Ulama (NU) sejak tahun 1926 digunakan untuk menghadapi banyaknya masalah-masalah yang ada di Negara ini Indonesia, diantara masalah-masalah yang dihadapi NU sejak era orde lama agar Indonesia tetap berdiri dan tegak serta tetap ber bhineka tunggal ika sampai era reformasi sekarang yaitu Kolonialisme Belanda, Pan-Islamisme, gerakan Wahabisasi, politik Nasakom, kelompok-kelompok separatis (DI/TII, PRRI/PERMESTA, gerombolan Kahar Muzakkar), kelompok Amrozi-Imam Samudra hingga rezim IMF-WTO-Bank Dunia – semuanya dihadapi Nahdlatul Ulama, dengan kekuatan pilar jamaah dan Jam’iyah-nya, dengan aneka strategi dan corak ragam siyasah-siyasahnya. Dan, kenyataanya, NU tetap eksis dan langgeng. Apa rahasia kesaktiannya? Populisme dan Kebangsaan. Dalam bahasa pesantrennya yaitu As-sawadu-l-a’zham. Dalam Bahasa Rakyat kita yaitu “AGAMA NU”.
Dalam buku ini menjelaskan tentang hakikat dari kekuatan “Agama NU” dengan basis populisme dan kebangsaannya itu. Penulis dalam menulis buku ini menggunakan baris/ paragraf yang berbeda untuk beberapa poin yang penting dan lebih perlu dicerna oleh pembaca maksud dari poin penting tersebut. Kelebihan dari buku ini yaitu tersusun rapihnya atau tartibnya penulis dalam menerangkan atau memaparkan sejarah dari awal mula berdirinya NU dan NKRI sampai era reformasi sekarang. Selain itu juga ada beberapa penggalan syair yang dilantunkan para kiai didalam buku ini, lalu adanya tulisan beberapa penggalan kalimat-kalimat atau dialog antara beberapa tokoh yang memperjuangkan Agama NU dan kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian para pembaca dapat lebih faham sejarah awal mula Agama NU dan NKRI, serta syair-syair yang dilantunkan para Kiai dan dialog antara beberapa tokoh NU dalam memperjuangkan Agama NU serta NKRI.
Kelebihan lain dari buku ini juga menggambarkan tentang organisasi-organisasi separatis yang tujuannya adalah untuk memecah belah umat islam di Indonesia terutama memanas-manaskan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kita tahu dua organisasi ini terkadang berbeda pendapat dalam masalah cara beribadah maupun menentukan hari raya. Dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa banyak sekali orang-orang dalam negeri maupun luar negeri yang ingin membuat kekacauan di negara ini. Apabila hal ini terjadi pada dua organisasi ini maka imbasnya juga akan mengenai NKRI. Dengan begini para pembaca bisa lebih mengerti kenapa banyak orang-orang yang beridiologi ataupun berorganisasi berbeda bisa saling serang satu sama lain, ternyata bukan karena diri mereka sendiri tetapi ada beberapa orang yang ingin mengadu domba mereka karena banyaknya perbedaan, organisasi yang ingin memecah belah ini mengatasnamakan kesatuan Islam, padahal itu tidak sama sekali. Karena mereka malah membuat kekacauan dimana-dimana.
Namun disisi kekurangan dalam buku ini yaitu penulis lebih banyak condong menceritakan kehidupan yang ada di desa saja tentang Agama NU, tetapi dalam hal perkotaan penulis belum memaparkan semuanya ridak sebanyak desa. Penulis juga lebih memaparkan tradisi-tradisi yang lama atau katakanlah kuno, padahal tradisi-tradisi NU yang sekarang juga banyak yang telah muncul dan tidak banyak dipaparkan di dalam buku ini.
Dalam buku ini terdapat sepuluh bab yang dipaparkan oleh penulis, dari sepuluh bab yang dipaparkan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa Agama NU adalah agama rakyat, agama Revolusi, lucunya disini diceritakan bahwa banyak orang-orang yang KTP-nya agamanya Islam, tetapi orang-orangnya mengaku agama mereka adalah Agama NU. Agama NU mempunyai dua basis yang tak dapat dipisahkan yaitu jamaah dan jamiyah. Kedua itulah yang masih membuat Agama NU masih langgeng tetap berdiri sampai sekarang. Dalam buku ini juga dipaparkan “ Mau Komunis ala PKI, mau Reformis ala Muhammadiyah, hingga yang Nasionalis ala PNI, Bahkan pendiri PNI Sendiri Ir Soekarno, semua terikat dalam satu ideologi yaitu AGAMA NU”. Dalam buku ini juga dijelaskan Agama NU adalah Sukarnoisme, dan penulis juga menerangkan banyaknya organisasi-organisasi yang menginginkan Agama NU menghilang dari dunia ini dengan menggunakan berbagai cara.
Dari sekian banyaknya pemaparan yang diterangkan oleh penulis dalam buku ini, menurut pendapat saya buku ini sangat menarik untuk dibaca, dalam buku ini juga ada keterangan yang mewajibkan Pengurus NU dan Kader Muda NU harus membaca buku ini. Buku inipun juga bisa dibuat motivasi bagi kita agar tetap beridiologi NU dan lebih yakin serta fanatik terhadap NU.